Meta resmi mengumumkan proyek kabel bawah laut baru bernama Candle. Kapasitas desainnya 570 terabit per detik dengan lintasan sekitar delapan ribu kilometer yang menghubungkan Indonesia dan Jepang. Tujuannya jelas. Indonesia mendapat rute data yang lebih cepat ke Asia Timur sekaligus cadangan trafik saat jalur lama padat atau bermasalah.
Apa yang membuat Candle penting?
Pertama, kapasitas sangat besar. Jalur ini dirancang untuk menampung lonjakan trafik video, gim, komputasi awan, sampai aplikasi berbasis AI yang haus bandwidth. Kedua, latensi ke pusat data di Jepang berpotensi turun karena rute lebih dekat dan langsung. Ketiga, ketahanan jaringan meningkat berkat opsi routing yang lebih banyak saat terjadi pemadaman di kabel eksisting.
Dampak ke ekosistem lokal
Operator domestik berkesempatan menyewa kapasitas fiber pair agar layanan seluler dan tetap makin kencang. Pelaku pusat data dan penyedia awan mendapat jalur baru untuk replikasi dan disaster recovery. Bagi pengguna, efek yang terasa adalah unduhan lebih cepat, streaming lebih stabil, dan waktu muat layanan internasional yang lebih singkat saat beban trafik puncak.
Bagaimana proses selanjutnya?
Proyek kabel laut melewati tahapan studi rute, perizinan, pemesanan kapal peletakan, serta pengujian segmen. Titik pendaratan akan dikelola bersama mitra lokal dan diawasi regulator. Setelah setiap segmen lulus uji, kapasitas bisa dibuka bertahap untuk pelanggan grosir dan operator.
Garis besarnya
Meta Bangun Kabel Bawah Laut Candle menambah kapasitas dan redundansi tulang punggung internet regional. Jika implementasi berjalan mulus, Indonesia akan menikmati rute internasional yang lebih cepat dan tahan gangguan sambil menyiapkan fondasi untuk ledakan trafik digital beberapa tahun ke depan.
Komentar